Total Tayangan Halaman

Jumat, 09 September 2011

MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN

        MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN Simalungun adalah salah satu dari lima kelompok etnis batak. Etnis Simalungun berasal dari kabupaten simalungun, provinsi Sumatera Utara. Musik tradisional Simalungun diwariskan secara turun-temurun dengan cara lisan. Musik Tradisional Simalungun sebagai bagian dari unsur kebudayaan Simalungun Meliputi : 
   1. Alat-Alat Musik Tradisional Simalungun Alat-alat Musik Tradisional Simalungun dapat digolongkan sebagai berikut : 

A. Golongan Idiofon 
  • Mongmongan, merupakan alat musik yang terbuat dari kuningan atau besi yang memiliki pencu. Mongmongan ada dua macam yaitu, Mongmongan sibanggalan dan Mongmongan sietekan. 
  • Ogung, merupakan nama lain dari gong yang selama ini kita kenal. Ogung ada dua macam yaitu ogung sibanggalan dan ogung sietekan. 
  • Sitalasayak, adalah alat musik yang bentuknya seperti simbal yang ter terbuat dari kuningan atau besi dan terdiri dari dua bilah yang sama bentuknya. 
  • Garantung, merupakan alat musik yang terbuat dari kayu dan mempunyai resonantor yang juga terbuat dari kayu. Garantung terdiri dari tujuh bilah yang mempunyai nada berbeda. 
    
B. Golongan Aerofon 
  • Sarune Bolon, merupakan jenis alat musik tiup yang mempunyai dua lidah (double reed) badannya terbuat dari silastom, nalihnyaq terbuat dari timah, tumpak bibir terbuat dari tempurung. Lidah terbuat dari daun kelapa, dan sigumbang terbuat dari bamboo, Sarune bolon dipergunakan sebagai pembawa melodi. 
  • Sarune Buluh, merupakan jenis alat musik tiup yang yang terdiri dari satu lidah (single reed). Sarune buluh terbuat dari bambu, mempunyai tujuh lobang suara, sebelah atas enam lobang dan sebelah bawah satu lobang. 
  • Tulila, merupakan sejenis recorder yang terbuat dari bambu, Tulila dimainkan secara vertikal. 
  • Sulim, merupakan alat musik sejenis flute yang terbuat dari bambu. 
  • Sordam, merupakan alat musik sejenis flute yang terbuat dari bambu yang dimainkan miring (oblique flute). 
  • Saligung, merupakan salah satu alat musik sejenis flute yang terbuat dari bambu hanya saja ditiup dengan hidung. 
  • Ole-ole, adalah merupakan jenis alat musik tiup yang yang terdiri dari satu lidah (single reed).badannya terbuat dari batang padi dan resonantornya terbuat dari daun enau atau daun kelapa. 
  • Hodong-hodong, merupakan alat musik sejenis genggong, genggong jenis alat musik yang dibuat dari bilah, besi, kawat, dan sebagainya yang dibunyikan dengan ditekankan di mulut lalu dipetik dengan telunjuk. Hodong-hodong dipergunakan sebagai alat komunikasi seorang pemuda kepada kekasihnya dan sebagai hiburan. 
  • Ingon- ingon, merupakan alat musik di ladang yang ditiup oleh angin. Angin memutar kincir sehingga bambu berbunyi. Ingon-ingon terbuat dari sebilah kayu sebagai kincir dan bambu sebagai penghasil bunyi. 

C. Golongan Membranofon 
  • Gonrang Sidua-dua, merupakan gendang yang badannya terbuat dari kayu ampirawas dan kulitnya dari kulit kancil atau kulit kambing. Gonrang Sidua-dua terdiri dari dua gendang. 
  • Gonrang sipitu-pitu/Gonrang bolon, merupakan gendang yang badannya terbuat dari kayu dan kulitnya terbuat dari kulit lembu, kambing, dan kulit kancil. Pada bagian atas terdapat kulit dan pada bagian bawah ditutupi kayu. Gendangnya terdiri dari tujuh buah gendang . 

D. Golongan Kordofon 
  • Arbab, adalah alat musik yang terbuat dari : tabung resonantordari labu atau tempurung, leher terbuat dari kayu atau bamboo, lempeng atas terbuat dari kulit kanci atau kulit biawak, senar terbuat dari benang dan alat penggesek terbuat dari ijuk enau yang masih muda. 
  • Husapi, merupakan alat musik sejenis lute yang mempunyai leher. Husapi terbuat dari kayu dan mempunyai dua senar. 
  • Jatjaulul/Tengtung, merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang senarnya sebanyak dua atau tiga buah. Dimainkan dengan memukul senarnya.   
   

Selasa, 24 Mei 2011

Wisuda Unimed Terpaksa Ditunda

MEDAN – Pelaksanaan wisuda Universitas Negeri Medan (Unimed) harus ditunda karena belum terpilihnya rektor defenitif menggantikan Syawal Gultom.

Pelaksana tugas (Plt) Rektor Unimed Selamat Triyono dinilai tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani ijazah para wisudawan. Hal itu diungkapkan Ketua panitia pemilihan rektor Unimed Chairul Azmi, kemarin.

Kata dia, ketika pihaknya melakukan konfirmasi ke bagian kepegawaian di pusat, dinyatakan bahwa Plt tidak bisa menandatangani izajah wisuda. “Itu sudah ada peraturan dari kemendiknas,” ungkap Chairul, kemarin.

Chairul mengatakan wisuda Unimed baru akan digelar hingga dilantiknya rektor defenitif. Dia melanjutkan, jadwal wisuda baru akan ditentukan setelah itu.

Pengamat pendidikan dari Unimed Usman Pelly mengatakan, ada dua solusi untuk mengatasi agar wisuda di Unimed tidak ditunda. Pertama, Unimed tetap harus menunggu sekira dua minggu lagi proses pemilihan rektor yang baru, setelah itu baru menggelar wisuda. Solusi kedua, Pj Rektor Unimed yang sekarang meminta surat mandat dari Dirjen Dikti untuk dapat menandatangani ijazah wisudawan. (lia anggia nasution/sindo)(//rfa)

Sumber : okezone

09. May 2011 von 140000

Kamis, 05 Mei 2011

Kerajaan Purba

      Rumah Bolon Raja Purba di Pematang Purba, Simalungun.

    Purba adalah marga dari Raja di kerajaan Banua Purba, salah satu kerajaan yang pernah ada di daerah Simalungun. Raja Purba memiliki keturunan: Tambak, Sigumonrong, Tua, Sidasuha (Sidadolog, Sidagambir). Kemudian ada lagi Purba Siborom Tanjung, Pakpak, Girsang, Tondang, Sihala, Raya.

    Pada abad ke-18 ada beberapa marga Simamora dari Bakkara melalui Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora (kemungkinan Purba Sigulang Batu),Purba Manorsa (Purba manorsa adalah purba parhorbo yang asalnya dari Toba yaitu huta simamora nabolak terus merantau ke simanalungun) dan tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu. Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba (beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. semakin lama keturunan Purba ini semakin banyak hingga jumlahnya menjadi lebih besar dari Purba Sigulang Batu yang tidak merantau ke tanah Simalungun.

    Pada tahun 1996, salah satu putra dari Raja Siboro diculik dan dinyatakan menghilang berserta ketiga saudaranya.
[sunting] Raja-Raja Kerajaan Purba Pak-Pak di Pematang Purba

Tuan Pangultop Ultop (1624-1648)
Tuan Ranjiman (1648-1669)
Tuan Nanggaraja (1670-1692)
Tuan Batiran (1692-1717)
Tuan Bakkaraja (1718-1738)
Tuan Baringin (1738-1769)
Tuan Bona Batu (1769-1780)
Tuan Raja Ulan (1781-1769)
Tuan Atian (1800-1825)
Tuan Horma Bulan (1826-1856)
Tuan Raondop (1856-1886)
Tuan Rahalim (1886-1921)
Tuan Karel Tanjung (1921-1931)
Tuan Mogang (1933-1947)
Tuan Ricky Herianto Purba (1985- sekarang )

Submarga Purba

Purba terdiri dari banyak sub-marga, antara lain:
  • Girsang
  • Girsang Jabu Bolon
  • Girsang Na Godang
  • Girsang Parhara
  • Girsang Rumah Parik
  • Girsang Bona Gondang
  • Pakpak
  • Raya
  • Siboro
  • Siborom Tanjung
  • Sidasuha
  • Sidadolog
  • Sidagambir
  • Sigumonrong
  • Sihala
  • Silangit
  • Tambak
  • Tambun Saribu
  • Tanjung
  • Tondang
  • Tua
    Selain dari sub marga di atas, beberapa suku yang hidup di sekitar daerah Simalungun juga berbaur dengan penduduk bermarga Purba dan mengakibatkan timbulnya afiliasi marga-marga lain dengan marga Purba, antara lain: Manorsa, Simamora, Sigulang Batu, Parhorbo, Sitorus dan Pantomhobon.

Purba Tanjung

Purba Tanjung berasal dari Sipinggan, Simpang Haranggaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Beberapa sumber menyatakan bahwa "Tanjung" pada marga ini berasal dari lokasi kampung Sipinggan yang merupakan sebuah Tanjung di Danau Toba, arah Haranggaol.

    Keturunan Purba Tanjung berasal dari garis keturunan Ompung Marsahan Omas (dalam bahasa Indonesia berarti Bercawan Emas, karena kebiasaannya minum dari cawan Emas), yang adalah keturunan Purba Parhorbo. Marsahaan Omas memiliki keturunan bernama Bongguran yang memiliki kebiasaan "maranggir" (mandi air jeruk purut) di sekitar kampung Nagori, dengan menggunakan cawan emas.

Marsahan Omas memiliki 3 keturunan:

Tuan Siborna
Nahoda Raja
Namora Soaloon

    Nahoda Raja memiliki anak bernama Raja Omo yang merupakan Purba Tanjung pertama yang bermukim di Sipinggan.

Daftar silsilah Purba Tanjung adalah sebagai berikut:

Raja Omo
Raja Girahma
Raja Na Ijombai Gabur
Raja Napinajongjong
Raja Daniel Igor Jakarta (3 bersaudara), menghilang
Raja Pusia
Paulus Purba Tanjung (6 bersaudara)
Markus Purba Tanjung (P Siantar)
James M. Purba Tanjung (Bandung)
Gabriel Radewa Purba Tanjung (Bandung)

Lihat Juga Link :

1. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sejarah-simalungun.html 
2. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sambungan-sejarah-simalungun.html 
3. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sambungan-sejarah-simalungun_18.html
4. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/siapakah-yang-disebut-sebagai-orang.html
5. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2011/05/kerajaan-purba.html
6. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2011/09/musik-tradisional-simalungun.html
7. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/marga-marga-simalungun.html
8. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/asal-usul-marga-purba.html
9. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/sinaga.html
10. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/damanik.html
11. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/asal-usul-marga-sipayung.html
12. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/identitas-simalungun-dari-persaudaraan.html
13. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/tarombo-marga-sipayung.html
14. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/benarkah-marga-girsang-bukan-cabang.html
15. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/revolusi-sosial-berdarah-di-simalungun.html
16. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/04/patunggung-simalungun.html 

Rabu, 03 Februari 2010

Asal Marga Munthe

   Marga Munthe unik bila dibanding dengan nama keluarga lainnya. Pasalnya Munthe digunakan oleh berbagai suku, daerah, wilayah, atau kumpulan penduduk yang mendiami tanah sekitar danau Toba. Meliputi, Tongging Sipituhuta, Tanah Karo Simalem, Dolok Sanggul, Toba, Mandailing dan Angkola, Labuhan Batu, Simalungun, Gayo Luas dan Alas, Pakpak Dairi. Dan kabarnya, Munthe ada juga mengelompok di daerah tertentu pulau Sulawesi Irian.Di Sulawesi mereka menyebut Muntu dan desanya dinamai Desa Munte.
   Uniknya Lagi Munthe Itu. Sudah digunakan oleh 12 orang diantara tahun 1000-1499 .Tertua bernama Ascricus van Munte (1072 - …) tinggal di Vlanderen wilayah Belgia sekarang. Di Norwegia, keturunan Ludvig Munthe (1593-1649) disusun rapi silsilahnya oleh Severre Munthe, dalam buku Familiem Munthe In Norge. Kini (1995) jumlah keturunannya lima ratus lebih.
   Munthe Norwegia menyatakan bahwa Vlanderen adalah tanah asal leluhur mereka. Tampaknya, penghargaan kepada leluhur tertua itu maka web side dinamai http://www.geocities.com/-ascricus/genealogy/surnames.htm. Sitor Situmorang pada buku Toba Na Sae menulis"…terutama Barus yang sejak abad dini (sejak kira-kira abad 5) sudah disinggahi oleh perahu-perahu layar antar benua sebagai pelabuhan pengekspor kemenyan dan kamper (Kapur barus)." Pelabuhan Barus memang merupakan pintu satu satunya wilayah barat Sumatera Utara.
   Penulis yang sama dalam bukunya Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom mengemukakan bahwa Barus telah dicatat sebagai berikut:
  1. Tahun 150 oleh sarjana Ptolemaeus di Aleksandria (Mesirsekarang).
  2. Tahun 692 oleh I-tsing.
  3. Tahun 846 oleh Ibnu Chordhadhbeh.
  4. Tahun 851 oleh Raja Sulaiman.
  5. Tahun 1088 ada pemukiman Bangsa Tamil.
  6. Tahun 1292 oleh Marco Polo.
   Di Jakarta (1971). Kapten J. Munthe, Mayor David Munthe, Joahan Munthe, Karel Munthe,Tumbungan Munthe, John Munthe, Banuara Munthe, M. Situmorang, Hasugihan dan Polisten Munthe. Sepakat membentuk Pungguan Munthe.
Januari 2001 di Kantor Kejaksaan Kebayoran dan sepakat membentuk FORUM KOMUNIKASI MARGA MUNTHE INDONESIA ( FKMMI). Terdiri dari,
  1. Marga Munthe dari Tongging Sipituhuta,
  2. Marga Ginting Munthe dari Puak Karo,
  3. Marga Munthedari Dolok Sanggul,
  4. Marga Munthe dari Puak Toba,
  5. Marga Dalimunthe dari Mandailing dan Angkola,
  6. Marga Dalimunthe dari daerah Labuhan Batu,
  7. Marga Saragih Munthe dari Puak Simalungun,
  8. Marga Munthe dari Gayo Luas dan Alas,
  9. Marga Munthe dari Puak Pakpak Dairi,
     Beserta anak beru masing-masing. Diresmikan pendiriannya pada tanggal 8 April 2001 di Gedung Sejahtera Jakarta.
   Groups "sadamunthe" di INTERNET Dipasang Maret 2003 dengan alamat : http://www.groups.yahoo.com/sadamunthe tampilannya sudah memadai dan diharapkan keluarga muda "Munthe" dan generasi muda "Munthe"menggunakan media ini, sebagai sumbang saran, tempat menyimpan file "Munthe" dan file FKMMI.
    Desa Ajinembah, Banyak Disebut Berkaitan Dengan "Munthe". "Disanalah ia menjadi orang sakti yang menguasai segala persinumbahan (ilmu –ilmu gaib dan Oppung Jelak Karo menamakan tempat itu Aji Nembah pertapaan sakti dan keramat) dan ahirnya disanalah ia menetap dan membuka huta yang dia namakan Huta Aji Nembah".
   Tn Sipinangsori (1395-1435) Berasal dari Ajinembah Karo landen, anak Jelak Karo, tiba di Raya Simbolon sekitar tahun 1428 menunggang horbo Sinanggalutu (Versi FKMMI Puak Simalungun. Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 81,83, 95) Seorang Dalimunthe cerita. Bahwa leluhurnya zaman duhulu kala takkala sampai di daerah Labuhan Batu membawa bibit semacam kacang yang disebut "dali". Kacang ditanam dan panen pada waktunya.Ternyata para tetangga suka akan kacang tersebut. Dan para tetangga menyebut kan "Tolong ambilkan (mungkin barter) kacang "dali-Munthe" ". Begitulah penyatuan kata terus menerus dan menjadi sapaan bersahabat, "Dalimunthe."Munthe lah leluhur kami" kata penutur cerita menutup ceritanya.. "Dalimunthe kami ini, turunan dari penunggang kerbo Nengga Lutu dari Ajinembah" kata Ketua FKMMI wilayah/daerah Padanglawas. Seorang Saragih Munthe cerita Lagi. "Tolong dalam menuliskan nama saya, ada "Saragih" nya" katanya tegas namun senyum. "Pasalnya, leluhur kami dahulu kala tak boleh punya tanah di Raya kalau tidak menuliskan "Saragih" sebelum Munthe" lanjutnya sambil tersenyum simpul. "Dan leluhur kamilah penunggang "Kerbo Nenggala Lutu" dari Ajinembah itu" timpal seorang Saragih Munthe lainnya yang duduk disampingnya.
    "Menurut nenek kami (Oppung) bahwa Marga Munthe yang ada di Pengambatan berasal dari Aji Nembah (Kabupaten Karo)" kata Ketua FKMMI Sipituhuta . (Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 221). David Munthe Seorang Anthrofologi. Tinggal di Madagaskar asal Norwegia. Mengunjungi Kuta Ajinembah, diantar oleh Pengurus Nomensen dan diterima oleh Pendeta Pantekosta Ajinembah (1971). David mengemukakan bahwa leluhurnya berasal dari Ajinembah . Dia tahu rumah sendi, dan mengatakan "putih" dalam bahasa ibunya dengan "Mbulan". (Penutur, penduduk Ajinembah, 2001). Jadi, mungkin saja terjadi, seorang Munthe petualang naik ke kapal dan kemudian turun pada suatu daerah pelabuhan, kemudian menetap pada suatu daerah tertentu. Tampaknya pelabuhan Barus punya peran. Peran memberangkatkan atau menerima pendatang baru yang kemudian menetap.
Gimut, Jakarta 04082009
www.sipituhuta.com

Senin, 30 November 2009

UMPASA SIMALUNGUN

1. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman
Age pe padao-dao, Tondyttai tong marsigomgoman

2. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan

3. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja

4. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita mar minggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta

5. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortar
Andohar Indonesia jaya, Rakyat ni pe homa makmur

6. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa, Hita ulang mahua

7. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajin martonggo, Jumpahan pasu-pasu

8. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam na mulak, horas homa hanami na tading

9. Boras ni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta

10. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu
Ajibata Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu,
das mar nini mar nono, ipasu-pasu Naibatanta

11. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan

12. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat

13. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame

14. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
15. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
16 . Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
17. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
18. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
19. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
20. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
21. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni atei mu, ingaton ku do ai madokah

22. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
23. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
24. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
25. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
26. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
27. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orang tua, tong-tong dapotan tuah
28. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
29. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
30. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
31. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
32. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo

33. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
34. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
35. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
36. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
37. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
38. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
39. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
40. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
41. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
42. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
43. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman

Age pe padao-dao,Tondyttai tong marsigomgoman


44. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran

Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan

45. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola

Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja

46. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata

Rajin ma hita marminggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta

47. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortir

Andohar Indonesia jaya,Rakyat ni pe homa makmur

48. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu

Age aha pe namasa,Hita ulang mahua

49. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu

Anggo rajinmartonggo, Jumpahan pasu-pasu

50. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding

Horas nasiam namulak, horas homa hanami na tading

51. Borasni purba tua, iboan hu tiga balata

Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta

52. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu Ajibata

Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu, das mar nini mar nono,

ipasu-pasu Naibatanta

53. Urat ni nangka, urat ni hotang

Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan

54. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat

Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
55. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame

Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame

56. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang

Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang

57. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok

Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.

58. Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan

Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman

59. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk

Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk

60. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus

Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus

61. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat

Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.

62. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring

Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding

63. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah

Holong ni ateimu, ingaton ku do ai madokah

64. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon

Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom

65. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon

Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon


66. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku

Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu

67. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu

Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au

68. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea

halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea

69. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah

Pasangap orangtua, tong-tong dapotan tuah

70. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha

Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha

71. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda

Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan

72. Haporas ni silongkung, i huning i tubai

Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai

73. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran

Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman

74. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo

Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo

75. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran

Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran

76. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan

Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan



77. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan

Buei do hata namantin, paima tangan dapotan

78. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat

Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat

79. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu

Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu

80. Itarik gula, itanik songon tali

Age pe otik nasinari, ulang marsurei

81. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian

Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian

82. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan

Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan

83. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon

lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon

84. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu

Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.

85. Apang apang ni landak manguji hahobalan

Mangajari dakdanak manguji hasabaron.

Mendidik anak anak menguji kesabaran

86. Barohol simarsolpah saranggiting damayon

Nahopolma niombah parsirangan ni samon

Dekaplah anak-anak saat turun senja



87. Simapang bah kulusar rappah raya huluan

Ila naso mardasar mangambat hamajuon

Rasa malu tak berdasar menghambat kemajuan

88. Lasina ajar ajar porluma nasarihon

Haila na mardasar porlu nalestarihon

Rasa malu yang berdasar perlu di lestarikan

89. Marmangmang ma si lumang manggodor tanggiripan

Angan angan nasumbang paponjothon pikkiran

Keinginan yang tidak realistis menambah kemelut dalam fikiran

90. Age pandei mandihar rado nahei tarsidir

Marmercy pe napistar rado matei marpingkir

Walaupun orang pintar naik mercy bisa saja mati karena fikiran

91. Tukkis pe sidalannon ulang pala manomboh

92. Tubis pe sipangannon ulang lupa martonggo

Walaupun makan seadanya jangan lupa berdoa

93. Suhat suhat baluhat boanon hutapian

Tulak bulhat bulhat anggo naso bagian

Tolak mentah mentah pemberian yang haram

94. Manggakgak darih manangak sarih

Halak idarih darih Dakdanakni massadih

Orang lain di kasihi anak anaknya ditelantarkan

95. Horsik pasir mandogei pajajar bunga bondar

Marsikkor do parlobei pajongjong namadear .
''
Untuk memulai yang baik sangat menyakitkan ''

96. Pardalanni bedar ranggisgis marsappilpil

Pararat namadear maningon do marukkil .

Menyebar luaskan kebaikan memerlukan pengorbanan

97. Lassina juma roba mondun marpanggar panggar

Ija pe ham marhorja porlu do ham basar.

Dimanapun kita bekerja sikap ramah sangat dibutuhkan

98. Barakbak ambaroba manuk manuk pargobak

Biak siloja loja partulakan ni horja

Sudah nasib sang jongos .pelimpahan semua pekerjaan

99. Modom modom ilik ipassa reot reot

Domdom naso marsitting papodas hita teot

Dendam kesumat mempercepat kelumpuhan

100. Mange mange si borhu sontohni poyon poyon

Age hita masombuh nabotoh habadoron

Walaupun kita melarat harus tau malu

101. Roba sipissarpissar .parsidingan ni leto

Mardohar anggo pistar marsikkor anggo oto.
''
Kalau pintar berkelimpahan bodoh sangat menderita ''

102. tangis tangis siduhduh tangis ibiding sopou

Tarsikkot hinasombuh halani hinaoto.

Terungkaplah kemiskinan karena kebodohan


103. Tangis tangis panderes manangisi parudan

Tarsikkotma pambere halani parjuljalan

Terungkap pemberian masa lalu karena pertengkaran.

104. torik pe namarsege torikan ope mamburbur

Otik pe naibere sonaima malas uhur .
''
Walau sedikit yang di beri orang kita harus bersyukur'' Mariun .Binso arrangement

105. Age martintin logam asal hupartonduran

Age hita marlonggam asal ulang gayuran .

Walau kotor belepotan asaljangan kelaparan Mariun / Binso arrangement.

106. makah par bahsombuh megah marpariama

Anggo domma harosuh etek pe na paima

107. Etek pe pora pora aima panggantih itok

Etek pe horja asal adatna gok

108. Motor dolok marangir mardalan hu kasindir

Domma naming ianggir sada pelang manaksir

109. Hampidi rayabasi malopak dop ibolah

Pahitni hata mondi ingaton do madokah

110. Tarhirjat Dayok gingging margele gele hambing

Sirsir do namin ring ring hape lalap do tading

111. kahombu bajalinggei sogopanni anduhur

Marosuh mau naminei hamdo mardua uhur

112. age bue andihei sada do nahutatap

Buepe na husisei hamdo anakni mata

113. sisir ni anak lajang pattang do itadingkon

Misir pe au marlajang hamdo nahusarihon .

114. Husuba marjalengkat lang tahan ompu ompu

Domma husuba nekat ham do nalang pot hutogu .

115. Nahama marjalengkat lang be marompu ompu

Naha dalanhu nekat hatamu pelang tottu . Mariun / Binso. Arr

116. Talun ni par kisaran susur hu liang nangka

Layur do au hiranan bani boru sinaga

117. lambar bulungni pisang lemes bulungni topu

Ham ma huahap inang agepe lape mardomu

118. Pasaksak juma ruba horbangma andor pastap

Mantapma namin horja rongkap lang marpanatap

119. Taratinggi na korah harbei bani nagolap

Hupatinggi sikkolah hape padaoh rongkap

120. Marodor parsinaman manonggor huda huda

Layur do au hiranan bani si boru Purba .

121. hodong hodong namosap maligar do ibolah

Daoh do hape rongkap bani naso sikkolah

122. Maretor porkis ipuh bani hayu aloban

Rado manektek iluh daoh bani hasoman

123. Galinggang hayu songgol parngas hape bulungni

Marsirang nadop somal tangkos hape lungunni


124. Obor bani nagolap panggantih ni andap andap

Odor naming rokkap ampa horja na mantap

125. Manortor roba roba itongahni harangan

Age ihojot horja ,nasoppat lobei mangan . Mariun /Binso. arr

126. Apang apang ni landak manguji hahobalan

Mangajari dakdanak manguji hasabaron.

Mendidik anak anak menguji kesabaran

127. Barohol simarsolpah saranggiting damayon

Nahopolma niombah parsirangan ni samon

Dekaplah anak-anak saat turun senja

128. Simapang bah kulusar rappah raya huluan

Ila naso mardasar mangambat hamajuon

Rasa malu tak berdasar menghambat kemajuan

129. Lasina ajar ajar porluma nasarihon

Haila na mardasar porlu nalestarihon

Rasa malu yang berdasar perlu di lestarikan

130. Marmangmang ma si lumang manggodor tanggiripan

Angan angan nasumbang paponjothon pikkiran

Keinginan yang tidak realistis menambah kemelut dalam fikiran

131. Age pandei mandihar rado nahei tarsidir

Marmercy pe napistar rado matei marpingkir

Walaupun orang pintar naik mercy bisa saja mati karena fikiran

132. Tukkis pe sidalannon ulang pala manomboh

Tubis pe sipangannon ulang lupa martonggo

Walaupun makan seadanya jangan lupa berdoa
133. Suhat suhat baluhat boanon hutapian

Tulak bulhat bulhat anggo naso bagian

Tolak mentah mentah pemberian yang haram

134. Manggakgak darih manangak sarih

Halak idarih darih Dakdanakni massadih

Orang lain di kasihi anak anaknya ditelantarkan

135. Age martintin logam asal hupartonduran

Age hita marlonggam asal ulang gayuran .
136. I durung ma haporas

Itaoni tao Toba

Sai andoharma hita horas-horas

I hasomani Tuhanta Naibata

137. Tubuh ma simareme-eme

I batangni juma balata


Roh ma uhur dame

Itongah-tongah ni negaranta

138. Ia sirang-rang lassei

Pusukni andorasi

Ulang ma nian mambuat latei

Ase negaranta aman janah damei

139. Bulung ni galunggung

I baen paridian

Horas ma hita Simalungun

Jumpahan Pansarian

140. Gunung Krakatau

Gunung Berapi

Kalau Pikiran Kacau

Hidup ini tidak berarti

141. Pulau Bali adalah pulau kesenian

Anak bayi adaah penuh beriman

142. Daun Talas

Pembungkus ikan

Kalau ada salah

Tolong dimaafkan

143. Lak-lakni hayu bintatar

Ibaen hu para-para

Halak na dob pintar

Ulang ma nian masuk penjara

144. Tanganni tuak toras

Iagat girah sogot

Janganlah berjiwa keras

Bisa jadi terperogok

145. Tong kosong nyaring bunyinya

Omong kosong, Tak ada faedahnya

146. Parangkap ibaen hutoruhni sopo

Namarpangkat paruhuranni na oto

147. Ayam putih

Berkokok di siang hari

Bendera merah putih

Adalah idaman hati

148. Burung nuri

Terbang ke dalam semak

Mari bernyanyi

Agar pikiran sehat

149. Burung Balam

Termenung di dalam sangkar

Buat apa kita bingung

Karena masa kini, masa rajin belajar

150. Kalau kita masih rindu

Boleh lah melalui SMS

Kalau nanti waktu Pemilu

Semoga Aman Dan Sukses

151. Boras sabur-saburan ma

Pagutonni manuk huruk-huruk i juma balian

Horas ma keluarga Manihuruk

152. Ulang borit-boritan, sai jumpahan passarian.

Ende ni si Damma

Ririkkon sikkuluan

Anggo domma padidihon

153. Ulang malas hu parmingguan

Ituhor ma paian

Alat mambuat ikan

Rakyat Hutaimbaru

154. Bahat dope nalang marpandidikan

Emeni parhuta tapian

Isuan I juma Baluhut

Age hurang passarian

155. Ulang hita marungut-ungut

Ituhor ma gan tahu

Angkutni riang-riang

Anggo domma Tarpasu-pasu

Ulang ma mandokkon sirang

Tubu ma tamba tua

I juma sipoholan

Anggo domma matua

156. Porluma nian isarihon

Tubu ma sanggar

Dohor bani luhutan

Tubu ma anak pakon baru napintar

Rabei jadi parsuhutan

157. Tubuh ma tamba tua

I dolok ni si Marsolpah

Hita orang tua

Porlu mamodahi niombah

158. Dolok si Marsolpah
Tubuh si marlada-lada
Hita ganupan niombah
Ulang ma nian marajalela

159. Kebun sirih ada di Kota Pinang

Janganlah Kita Bersedih

Walaupun tidak menang
160. Daun sirih dibawa berakit-rakit

Janganlah bersedih supaya jangan sakit-sakit

161. Kemiri utuh bumbu dipakai setiap hari

Bernyanyi itu utuh untuk obat rohani

162. Gambiri topi pasar lao pahajoman iatas anak

Anggo misir ham marrantau bapa, ulang lupa bani anak

163. Gambiri topi pasir, Isuhat martumba-tumba

Anggo misir ma ham patar, Ulang lupa hubani orangtua

164. Itappul hayu loging, Maholdo hape masak

Gati ham mandoding-doding, Ase ulang marsak

165. Eme na masak, Bulungni pe melus

Age aha namasa, Ulang lupa martonggo hubani Tuhan Jesus

166. Bahat macamni gaya-gaya, bani juma tapian

Ulang ma marpoya-poya, Unang parsuma passarian

167. I dolok ni Purba Tua, Rata-rata isuan Tusam

Hita orang tua, Ulang ma marhata sumsam

168. Aek ni sipir-sipir, Pamurianni holi-holi

Nanget hita marpikkir, Ulang manosal holi

169. Burung elang putih menari-nari di udara

Untuk mengintai mangsanya tikus

Banyak orang yang berangan-angan duduk di atas

Tapi nasib beban tak bisa tuntas

170. Presiden Amerika adalah Obama

Kesehatan adalah harta kekayaan yang utama

171. Presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Y

Semoga Indonesia berwibawa, aman damai dan terang benderang

172. Samudra Hindia, lautnya dalam

Semoga pemimpin kita yang berjiwa kalam

173. Tebing Tinggi jauh dari kampung Embong

Kalau bapa dan ibu berpangkat tinggi

Janganlah kiranya berprilaku sombong

174. Ija do holi nanilo untungan

Haseppak horsik ni Simanindo

Ijado holi nanilo untungan

Hassapang borit ni nalang pinindo



175. Sada simarlasina, Padua simargalung-galung

Bahat namin hanami marsanina, Pitah audo manaron namalungun

176. Etek-etek sapodang, Etek sarang banua

Age mendenta badan, Asalma ulang mahua

177. Siantar timbang galing, Panuananni pining

Ulang ma ham marhata ladung, Ase ulang jadi bingung

178. Dekkeni payo Tongging, Limuton Tanggurungni

Namariah satongkin, Lang dong hape gunani

179. Kota Palu adalah kota yang indah

Janganlah kita merasa malu, kalaupun kita kalah

180. Sungai Batanghari sungai yang panjang dan luas

Tempat banyak orang berekreasi

Ingatlah setiap hari Tuhan Yesus, Agar kita selalu diberkati.

181. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman

Age pe padao-dao, Tondyttai tong marsigomgoman

182. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran

Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan

183. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola

Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja

184. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata

Rajin ma hita mar minggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta

185. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortar

Andohar Indonesia jaya, Rakyat ni pe homa makmur

186. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu

Age aha pe namasa, Hita ulang mahua

187. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu

Anggo rajin martonggo, Jumpahan pasu-pasu

188. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding

Horas nasiam na mulak, horas homa hanami na tading

189. Boras ni purba tua, iboan hu tiga balata

Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta

190. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu Ajibata

Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu, das mar nini mar nono, ipasu-

pasu Naibatanta

191. Urat ni nangka, urat ni hotang

Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan

192. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat

Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat

193. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame

Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame

194. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang

Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang

195. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok

Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.

196. Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan

Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman

197. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk

Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
198. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus

Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus

199. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat

Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.

200. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring

Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding

201. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah

Holong ni atei mu, ingaton ku do ai madokah

202. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon

Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom

203. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon

Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon

204. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku

Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu

205. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu

Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au

206. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea

halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea

207. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah

Pasangap orang tua, tong-tong dapotan tuah

208. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha

Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha

209. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda

Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan

210. Haporas ni silongkung, i huning i tubai

Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai

211. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran

Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman

212. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo

Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo

213. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran

Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran

214. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan

Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan

215. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan

Buei do hata namantin, paima tangan dapotan

216. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat

Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat

217. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu

Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu

218. Itarik gula, itanik songon tali

Age pe otik nasinari, ulang marsurei

219. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian

Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian

220. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan

Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan

221. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon

lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon


222. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu

Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.