MEDAN – Pelaksanaan wisuda Universitas Negeri Medan (Unimed) harus ditunda karena belum terpilihnya rektor defenitif menggantikan Syawal Gultom.
Pelaksana tugas (Plt) Rektor Unimed Selamat Triyono dinilai tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani ijazah para wisudawan. Hal itu diungkapkan Ketua panitia pemilihan rektor Unimed Chairul Azmi, kemarin.
Kata dia, ketika pihaknya melakukan konfirmasi ke bagian kepegawaian di pusat, dinyatakan bahwa Plt tidak bisa menandatangani izajah wisuda. “Itu sudah ada peraturan dari kemendiknas,” ungkap Chairul, kemarin.
Chairul mengatakan wisuda Unimed baru akan digelar hingga dilantiknya rektor defenitif. Dia melanjutkan, jadwal wisuda baru akan ditentukan setelah itu.
Pengamat pendidikan dari Unimed Usman Pelly mengatakan, ada dua solusi untuk mengatasi agar wisuda di Unimed tidak ditunda. Pertama, Unimed tetap harus menunggu sekira dua minggu lagi proses pemilihan rektor yang baru, setelah itu baru menggelar wisuda. Solusi kedua, Pj Rektor Unimed yang sekarang meminta surat mandat dari Dirjen Dikti untuk dapat menandatangani ijazah wisudawan. (lia anggia nasution/sindo)(//rfa)
Sumber : okezone
09. May 2011 von 140000
Total Tayangan Halaman
Selasa, 24 Mei 2011
Minggu, 08 Mei 2011
“SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI”: SIAPAKAH YANG DISEBUT SEBAGAI ORANG SIMALUNGUN ?
“SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI”: SIAPAKAH YANG DISEBUT SEBAGAI ORANG SIMALUNGUN ?: "Apakah Anda merasa sebagai orang Simalungun? Seminar Kebudayaan Simalungun se-Indonesia (Pertama) pada tahun 1964 merumuskan bahwa :'..."
Kamis, 05 Mei 2011
Kerajaan Purba
Rumah Bolon Raja Purba di Pematang Purba, Simalungun.
Purba adalah marga dari Raja di kerajaan Banua Purba, salah satu kerajaan yang pernah ada di daerah Simalungun. Raja Purba memiliki keturunan: Tambak, Sigumonrong, Tua, Sidasuha (Sidadolog, Sidagambir). Kemudian ada lagi Purba Siborom Tanjung, Pakpak, Girsang, Tondang, Sihala, Raya.
Pada abad ke-18 ada beberapa marga Simamora dari Bakkara melalui Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora (kemungkinan Purba Sigulang Batu),Purba Manorsa (Purba manorsa adalah purba parhorbo yang asalnya dari Toba yaitu huta simamora nabolak terus merantau ke simanalungun) dan tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu. Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba (beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. semakin lama keturunan Purba ini semakin banyak hingga jumlahnya menjadi lebih besar dari Purba Sigulang Batu yang tidak merantau ke tanah Simalungun.
Pada tahun 1996, salah satu putra dari Raja Siboro diculik dan dinyatakan menghilang berserta ketiga saudaranya.
[sunting] Raja-Raja Kerajaan Purba Pak-Pak di Pematang Purba
Tuan Pangultop Ultop (1624-1648)
Tuan Ranjiman (1648-1669)
Tuan Nanggaraja (1670-1692)
Tuan Batiran (1692-1717)
Tuan Bakkaraja (1718-1738)
Tuan Baringin (1738-1769)
Tuan Bona Batu (1769-1780)
Tuan Raja Ulan (1781-1769)
Tuan Atian (1800-1825)
Tuan Horma Bulan (1826-1856)
Tuan Raondop (1856-1886)
Tuan Rahalim (1886-1921)
Tuan Karel Tanjung (1921-1931)
Tuan Mogang (1933-1947)
Tuan Ricky Herianto Purba (1985- sekarang )
Submarga Purba
Purba terdiri dari banyak sub-marga, antara lain:
- Girsang
- Girsang Jabu Bolon
- Girsang Na Godang
- Girsang Parhara
- Girsang Rumah Parik
- Girsang Bona Gondang
- Pakpak
- Raya
- Siboro
- Siborom Tanjung
- Sidasuha
- Sidadolog
- Sidagambir
- Sigumonrong
- Sihala
- Silangit
- Tambak
- Tambun Saribu
- Tanjung
- Tondang
- Tua
Selain dari sub marga di atas, beberapa suku yang hidup di sekitar daerah Simalungun juga berbaur dengan penduduk bermarga Purba dan mengakibatkan timbulnya afiliasi marga-marga lain dengan marga Purba, antara lain: Manorsa, Simamora, Sigulang Batu, Parhorbo, Sitorus dan Pantomhobon.
Purba Tanjung
Purba Tanjung berasal dari Sipinggan, Simpang Haranggaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Beberapa sumber menyatakan bahwa "Tanjung" pada marga ini berasal dari lokasi kampung Sipinggan yang merupakan sebuah Tanjung di Danau Toba, arah Haranggaol.
Keturunan Purba Tanjung berasal dari garis keturunan Ompung Marsahan Omas (dalam bahasa Indonesia berarti Bercawan Emas, karena kebiasaannya minum dari cawan Emas), yang adalah keturunan Purba Parhorbo. Marsahaan Omas memiliki keturunan bernama Bongguran yang memiliki kebiasaan "maranggir" (mandi air jeruk purut) di sekitar kampung Nagori, dengan menggunakan cawan emas.
Marsahan Omas memiliki 3 keturunan:
Tuan Siborna
Nahoda Raja
Namora Soaloon
Nahoda Raja memiliki anak bernama Raja Omo yang merupakan Purba Tanjung pertama yang bermukim di Sipinggan.
Daftar silsilah Purba Tanjung adalah sebagai berikut:
Raja Omo
Raja Girahma
Raja Na Ijombai Gabur
Raja Napinajongjong
Raja Daniel Igor Jakarta (3 bersaudara), menghilang
Raja Pusia
Paulus Purba Tanjung (6 bersaudara)
Markus Purba Tanjung (P Siantar)
James M. Purba Tanjung (Bandung)
Gabriel Radewa Purba Tanjung (Bandung)
Lihat Juga Link :
1. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sejarah-simalungun.html
2. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sambungan-sejarah-simalungun.html
3. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sambungan-sejarah-simalungun_18.html
4. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/siapakah-yang-disebut-sebagai-orang.html
5. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2011/05/kerajaan-purba.html
6. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2011/09/musik-tradisional-simalungun.html
7. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/marga-marga-simalungun.html
8. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/asal-usul-marga-purba.html
9. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/sinaga.html
10. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/damanik.html
11. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/asal-usul-marga-sipayung.html
12. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/identitas-simalungun-dari-persaudaraan.html
13. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/tarombo-marga-sipayung.html
14. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/benarkah-marga-girsang-bukan-cabang.html
15. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/revolusi-sosial-berdarah-di-simalungun.html
16. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/04/patunggung-simalungun.html
Lihat Juga Link :
1. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sejarah-simalungun.html
2. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sambungan-sejarah-simalungun.html
3. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/sambungan-sejarah-simalungun_18.html
4. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/siapakah-yang-disebut-sebagai-orang.html
5. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2011/05/kerajaan-purba.html
6. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2011/09/musik-tradisional-simalungun.html
7. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/marga-marga-simalungun.html
8. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/asal-usul-marga-purba.html
9. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/sinaga.html
10. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/damanik.html
11. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/asal-usul-marga-sipayung.html
12. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/identitas-simalungun-dari-persaudaraan.html
13. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/tarombo-marga-sipayung.html
14. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/benarkah-marga-girsang-bukan-cabang.html
15. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/03/revolusi-sosial-berdarah-di-simalungun.html
16. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2012/04/patunggung-simalungun.html
Rabu, 03 Februari 2010
Asal Marga Munthe
Marga Munthe unik bila dibanding dengan nama keluarga lainnya. Pasalnya Munthe digunakan oleh berbagai suku, daerah, wilayah, atau kumpulan penduduk yang mendiami tanah sekitar danau Toba. Meliputi, Tongging Sipituhuta, Tanah Karo Simalem, Dolok Sanggul, Toba, Mandailing dan Angkola, Labuhan Batu, Simalungun, Gayo Luas dan Alas, Pakpak Dairi. Dan kabarnya, Munthe ada juga mengelompok di daerah tertentu pulau Sulawesi Irian.Di Sulawesi mereka menyebut Muntu dan desanya dinamai Desa Munte.
Uniknya Lagi Munthe Itu. Sudah digunakan oleh 12 orang diantara tahun 1000-1499 .Tertua bernama Ascricus van Munte (1072 - …) tinggal di Vlanderen wilayah Belgia sekarang. Di Norwegia, keturunan Ludvig Munthe (1593-1649) disusun rapi silsilahnya oleh Severre Munthe, dalam buku Familiem Munthe In Norge. Kini (1995) jumlah keturunannya lima ratus lebih.
Munthe Norwegia menyatakan bahwa Vlanderen adalah tanah asal leluhur mereka. Tampaknya, penghargaan kepada leluhur tertua itu maka web side dinamai http://www.geocities.com/-ascricus/genealogy/surnames.htm. Sitor Situmorang pada buku Toba Na Sae menulis"…terutama Barus yang sejak abad dini (sejak kira-kira abad 5) sudah disinggahi oleh perahu-perahu layar antar benua sebagai pelabuhan pengekspor kemenyan dan kamper (Kapur barus)." Pelabuhan Barus memang merupakan pintu satu satunya wilayah barat Sumatera Utara.
Penulis yang sama dalam bukunya Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom mengemukakan bahwa Barus telah dicatat sebagai berikut:
- Tahun 150 oleh sarjana Ptolemaeus di Aleksandria (Mesirsekarang).
- Tahun 692 oleh I-tsing.
- Tahun 846 oleh Ibnu Chordhadhbeh.
- Tahun 851 oleh Raja Sulaiman.
- Tahun 1088 ada pemukiman Bangsa Tamil.
- Tahun 1292 oleh Marco Polo.
Di Jakarta (1971). Kapten J. Munthe, Mayor David Munthe, Joahan Munthe, Karel Munthe,Tumbungan Munthe, John Munthe, Banuara Munthe, M. Situmorang, Hasugihan dan Polisten Munthe. Sepakat membentuk Pungguan Munthe.
Januari 2001 di Kantor Kejaksaan Kebayoran dan sepakat membentuk FORUM KOMUNIKASI MARGA MUNTHE INDONESIA ( FKMMI). Terdiri dari,
- Marga Munthe dari Tongging Sipituhuta,
- Marga Ginting Munthe dari Puak Karo,
- Marga Munthedari Dolok Sanggul,
- Marga Munthe dari Puak Toba,
- Marga Dalimunthe dari Mandailing dan Angkola,
- Marga Dalimunthe dari daerah Labuhan Batu,
- Marga Saragih Munthe dari Puak Simalungun,
- Marga Munthe dari Gayo Luas dan Alas,
- Marga Munthe dari Puak Pakpak Dairi,
Beserta anak beru masing-masing. Diresmikan pendiriannya pada tanggal 8 April 2001 di Gedung Sejahtera Jakarta.
Groups "sadamunthe" di INTERNET Dipasang Maret 2003 dengan alamat : http://www.groups.yahoo.com/sadamunthe tampilannya sudah memadai dan diharapkan keluarga muda "Munthe" dan generasi muda "Munthe"menggunakan media ini, sebagai sumbang saran, tempat menyimpan file "Munthe" dan file FKMMI.
Desa Ajinembah, Banyak Disebut Berkaitan Dengan "Munthe". "Disanalah ia menjadi orang sakti yang menguasai segala persinumbahan (ilmu –ilmu gaib dan Oppung Jelak Karo menamakan tempat itu Aji Nembah pertapaan sakti dan keramat) dan ahirnya disanalah ia menetap dan membuka huta yang dia namakan Huta Aji Nembah".
Tn Sipinangsori (1395-1435) Berasal dari Ajinembah Karo landen, anak Jelak Karo, tiba di Raya Simbolon sekitar tahun 1428 menunggang horbo Sinanggalutu (Versi FKMMI Puak Simalungun. Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 81,83, 95) Seorang Dalimunthe cerita. Bahwa leluhurnya zaman duhulu kala takkala sampai di daerah Labuhan Batu membawa bibit semacam kacang yang disebut "dali". Kacang ditanam dan panen pada waktunya.Ternyata para tetangga suka akan kacang tersebut. Dan para tetangga menyebut kan "Tolong ambilkan (mungkin barter) kacang "dali-Munthe" ". Begitulah penyatuan kata terus menerus dan menjadi sapaan bersahabat, "Dalimunthe."Munthe lah leluhur kami" kata penutur cerita menutup ceritanya.. "Dalimunthe kami ini, turunan dari penunggang kerbo Nengga Lutu dari Ajinembah" kata Ketua FKMMI wilayah/daerah Padanglawas. Seorang Saragih Munthe cerita Lagi. "Tolong dalam menuliskan nama saya, ada "Saragih" nya" katanya tegas namun senyum. "Pasalnya, leluhur kami dahulu kala tak boleh punya tanah di Raya kalau tidak menuliskan "Saragih" sebelum Munthe" lanjutnya sambil tersenyum simpul. "Dan leluhur kamilah penunggang "Kerbo Nenggala Lutu" dari Ajinembah itu" timpal seorang Saragih Munthe lainnya yang duduk disampingnya.
"Menurut nenek kami (Oppung) bahwa Marga Munthe yang ada di Pengambatan berasal dari Aji Nembah (Kabupaten Karo)" kata Ketua FKMMI Sipituhuta . (Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 221). David Munthe Seorang Anthrofologi. Tinggal di Madagaskar asal Norwegia. Mengunjungi Kuta Ajinembah, diantar oleh Pengurus Nomensen dan diterima oleh Pendeta Pantekosta Ajinembah (1971). David mengemukakan bahwa leluhurnya berasal dari Ajinembah . Dia tahu rumah sendi, dan mengatakan "putih" dalam bahasa ibunya dengan "Mbulan". (Penutur, penduduk Ajinembah, 2001). Jadi, mungkin saja terjadi, seorang Munthe petualang naik ke kapal dan kemudian turun pada suatu daerah pelabuhan, kemudian menetap pada suatu daerah tertentu. Tampaknya pelabuhan Barus punya peran. Peran memberangkatkan atau menerima pendatang baru yang kemudian menetap.
Gimut, Jakarta 04082009
www.sipituhuta.com
Senin, 30 November 2009
UMPASA SIMALUNGUN
1. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman
Age pe padao-dao, Tondyttai tong marsigomgoman
2. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan
3. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja
4. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita mar minggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta
5. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortar
Andohar Indonesia jaya, Rakyat ni pe homa makmur
6. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa, Hita ulang mahua
7. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajin martonggo, Jumpahan pasu-pasu
8. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam na mulak, horas homa hanami na tading
9. Boras ni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta
10. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu
Ajibata Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu,
das mar nini mar nono, ipasu-pasu Naibatanta
11. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan
12. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
13. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame
14. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
15. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
16 . Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
17. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
18. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
19. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
20. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
21. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni atei mu, ingaton ku do ai madokah
22. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
23. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
24. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
25. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
26. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
27. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orang tua, tong-tong dapotan tuah
28. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
29. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
30. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
31. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
32. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo
33. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
34. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
35. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
36. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
37. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
38. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
39. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
40. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
41. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
42. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
43. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman
Age pe padao-dao,Tondyttai tong marsigomgoman
44. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan
45. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja
46. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita marminggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta
47. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortir
Andohar Indonesia jaya,Rakyat ni pe homa makmur
48. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa,Hita ulang mahua
49. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajinmartonggo, Jumpahan pasu-pasu
50. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam namulak, horas homa hanami na tading
51. Borasni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta
52. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu Ajibata
Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu, das mar nini mar nono,
ipasu-pasu Naibatanta
53. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan
54. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
55. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame
56. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
57. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
58. Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
59. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
60. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
61. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
62. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
63. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni ateimu, ingaton ku do ai madokah
64. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
65. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
66. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
67. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
68. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
69. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orangtua, tong-tong dapotan tuah
70. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
71. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
72. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
73. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
74. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo
75. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
76. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
77. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
78. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
79. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
80. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
81. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
82. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
83. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
84. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
85. Apang apang ni landak manguji hahobalan
Mangajari dakdanak manguji hasabaron.
Mendidik anak anak menguji kesabaran
86. Barohol simarsolpah saranggiting damayon
Nahopolma niombah parsirangan ni samon
Dekaplah anak-anak saat turun senja
87. Simapang bah kulusar rappah raya huluan
Ila naso mardasar mangambat hamajuon
Rasa malu tak berdasar menghambat kemajuan
88. Lasina ajar ajar porluma nasarihon
Haila na mardasar porlu nalestarihon
Rasa malu yang berdasar perlu di lestarikan
89. Marmangmang ma si lumang manggodor tanggiripan
Angan angan nasumbang paponjothon pikkiran
Keinginan yang tidak realistis menambah kemelut dalam fikiran
90. Age pandei mandihar rado nahei tarsidir
Marmercy pe napistar rado matei marpingkir
Walaupun orang pintar naik mercy bisa saja mati karena fikiran
91. Tukkis pe sidalannon ulang pala manomboh
92. Tubis pe sipangannon ulang lupa martonggo
Walaupun makan seadanya jangan lupa berdoa
93. Suhat suhat baluhat boanon hutapian
Tulak bulhat bulhat anggo naso bagian
Tolak mentah mentah pemberian yang haram
94. Manggakgak darih manangak sarih
Halak idarih darih Dakdanakni massadih
Orang lain di kasihi anak anaknya ditelantarkan
95. Horsik pasir mandogei pajajar bunga bondar
Marsikkor do parlobei pajongjong namadear .
''
Untuk memulai yang baik sangat menyakitkan ''
96. Pardalanni bedar ranggisgis marsappilpil
Pararat namadear maningon do marukkil .
Menyebar luaskan kebaikan memerlukan pengorbanan
97. Lassina juma roba mondun marpanggar panggar
Ija pe ham marhorja porlu do ham basar.
Dimanapun kita bekerja sikap ramah sangat dibutuhkan
98. Barakbak ambaroba manuk manuk pargobak
Biak siloja loja partulakan ni horja
Sudah nasib sang jongos .pelimpahan semua pekerjaan
99. Modom modom ilik ipassa reot reot
Domdom naso marsitting papodas hita teot
Dendam kesumat mempercepat kelumpuhan
100. Mange mange si borhu sontohni poyon poyon
Age hita masombuh nabotoh habadoron
Walaupun kita melarat harus tau malu
101. Roba sipissarpissar .parsidingan ni leto
Mardohar anggo pistar marsikkor anggo oto.
''
Kalau pintar berkelimpahan bodoh sangat menderita ''
102. tangis tangis siduhduh tangis ibiding sopou
Tarsikkot hinasombuh halani hinaoto.
Terungkaplah kemiskinan karena kebodohan
103. Tangis tangis panderes manangisi parudan
Tarsikkotma pambere halani parjuljalan
Terungkap pemberian masa lalu karena pertengkaran.
104. torik pe namarsege torikan ope mamburbur
Otik pe naibere sonaima malas uhur .
''
Walau sedikit yang di beri orang kita harus bersyukur'' Mariun .Binso arrangement
105. Age martintin logam asal hupartonduran
Age hita marlonggam asal ulang gayuran .
Walau kotor belepotan asaljangan kelaparan Mariun / Binso arrangement.
106. makah par bahsombuh megah marpariama
Anggo domma harosuh etek pe na paima
107. Etek pe pora pora aima panggantih itok
Etek pe horja asal adatna gok
108. Motor dolok marangir mardalan hu kasindir
Domma naming ianggir sada pelang manaksir
109. Hampidi rayabasi malopak dop ibolah
Pahitni hata mondi ingaton do madokah
110. Tarhirjat Dayok gingging margele gele hambing
Sirsir do namin ring ring hape lalap do tading
111. kahombu bajalinggei sogopanni anduhur
Marosuh mau naminei hamdo mardua uhur
112. age bue andihei sada do nahutatap
Buepe na husisei hamdo anakni mata
113. sisir ni anak lajang pattang do itadingkon
Misir pe au marlajang hamdo nahusarihon .
114. Husuba marjalengkat lang tahan ompu ompu
Domma husuba nekat ham do nalang pot hutogu .
115. Nahama marjalengkat lang be marompu ompu
Naha dalanhu nekat hatamu pelang tottu . Mariun / Binso. Arr
116. Talun ni par kisaran susur hu liang nangka
Layur do au hiranan bani boru sinaga
117. lambar bulungni pisang lemes bulungni topu
Ham ma huahap inang agepe lape mardomu
118. Pasaksak juma ruba horbangma andor pastap
Mantapma namin horja rongkap lang marpanatap
119. Taratinggi na korah harbei bani nagolap
Hupatinggi sikkolah hape padaoh rongkap
120. Marodor parsinaman manonggor huda huda
Layur do au hiranan bani si boru Purba .
121. hodong hodong namosap maligar do ibolah
Daoh do hape rongkap bani naso sikkolah
122. Maretor porkis ipuh bani hayu aloban
Rado manektek iluh daoh bani hasoman
123. Galinggang hayu songgol parngas hape bulungni
Marsirang nadop somal tangkos hape lungunni
124. Obor bani nagolap panggantih ni andap andap
Odor naming rokkap ampa horja na mantap
125. Manortor roba roba itongahni harangan
Age ihojot horja ,nasoppat lobei mangan . Mariun /Binso. arr
126. Apang apang ni landak manguji hahobalan
Mangajari dakdanak manguji hasabaron.
Mendidik anak anak menguji kesabaran
127. Barohol simarsolpah saranggiting damayon
Nahopolma niombah parsirangan ni samon
Dekaplah anak-anak saat turun senja
128. Simapang bah kulusar rappah raya huluan
Ila naso mardasar mangambat hamajuon
Rasa malu tak berdasar menghambat kemajuan
129. Lasina ajar ajar porluma nasarihon
Haila na mardasar porlu nalestarihon
Rasa malu yang berdasar perlu di lestarikan
130. Marmangmang ma si lumang manggodor tanggiripan
Angan angan nasumbang paponjothon pikkiran
Keinginan yang tidak realistis menambah kemelut dalam fikiran
131. Age pandei mandihar rado nahei tarsidir
Marmercy pe napistar rado matei marpingkir
Walaupun orang pintar naik mercy bisa saja mati karena fikiran
132. Tukkis pe sidalannon ulang pala manomboh
Tubis pe sipangannon ulang lupa martonggo
Walaupun makan seadanya jangan lupa berdoa
133. Suhat suhat baluhat boanon hutapian
Tulak bulhat bulhat anggo naso bagian
Tolak mentah mentah pemberian yang haram
134. Manggakgak darih manangak sarih
Halak idarih darih Dakdanakni massadih
Orang lain di kasihi anak anaknya ditelantarkan
135. Age martintin logam asal hupartonduran
Age hita marlonggam asal ulang gayuran .
136. I durung ma haporas
Itaoni tao Toba
Sai andoharma hita horas-horas
I hasomani Tuhanta Naibata
137. Tubuh ma simareme-eme
I batangni juma balata
Roh ma uhur dame
Itongah-tongah ni negaranta
138. Ia sirang-rang lassei
Pusukni andorasi
Ulang ma nian mambuat latei
Ase negaranta aman janah damei
139. Bulung ni galunggung
I baen paridian
Horas ma hita Simalungun
Jumpahan Pansarian
140. Gunung Krakatau
Gunung Berapi
Kalau Pikiran Kacau
Hidup ini tidak berarti
141. Pulau Bali adalah pulau kesenian
Anak bayi adaah penuh beriman
142. Daun Talas
Pembungkus ikan
Kalau ada salah
Tolong dimaafkan
143. Lak-lakni hayu bintatar
Ibaen hu para-para
Halak na dob pintar
Ulang ma nian masuk penjara
144. Tanganni tuak toras
Iagat girah sogot
Janganlah berjiwa keras
Bisa jadi terperogok
145. Tong kosong nyaring bunyinya
Omong kosong, Tak ada faedahnya
146. Parangkap ibaen hutoruhni sopo
Namarpangkat paruhuranni na oto
147. Ayam putih
Berkokok di siang hari
Bendera merah putih
Adalah idaman hati
148. Burung nuri
Terbang ke dalam semak
Mari bernyanyi
Agar pikiran sehat
149. Burung Balam
Termenung di dalam sangkar
Buat apa kita bingung
Karena masa kini, masa rajin belajar
150. Kalau kita masih rindu
Boleh lah melalui SMS
Kalau nanti waktu Pemilu
Semoga Aman Dan Sukses
151. Boras sabur-saburan ma
Pagutonni manuk huruk-huruk i juma balian
Horas ma keluarga Manihuruk
152. Ulang borit-boritan, sai jumpahan passarian.
Ende ni si Damma
Ririkkon sikkuluan
Anggo domma padidihon
153. Ulang malas hu parmingguan
Ituhor ma paian
Alat mambuat ikan
Rakyat Hutaimbaru
154. Bahat dope nalang marpandidikan
Emeni parhuta tapian
Isuan I juma Baluhut
Age hurang passarian
155. Ulang hita marungut-ungut
Ituhor ma gan tahu
Angkutni riang-riang
Anggo domma Tarpasu-pasu
Ulang ma mandokkon sirang
Tubu ma tamba tua
I juma sipoholan
Anggo domma matua
156. Porluma nian isarihon
Tubu ma sanggar
Dohor bani luhutan
Tubu ma anak pakon baru napintar
Rabei jadi parsuhutan
157. Tubuh ma tamba tua
I dolok ni si Marsolpah
Hita orang tua
Porlu mamodahi niombah
158. Dolok si Marsolpah
Tubuh si marlada-lada
Hita ganupan niombah
Ulang ma nian marajalela
159. Kebun sirih ada di Kota Pinang
Janganlah Kita Bersedih
Walaupun tidak menang
160. Daun sirih dibawa berakit-rakit
Janganlah bersedih supaya jangan sakit-sakit
161. Kemiri utuh bumbu dipakai setiap hari
Bernyanyi itu utuh untuk obat rohani
162. Gambiri topi pasar lao pahajoman iatas anak
Anggo misir ham marrantau bapa, ulang lupa bani anak
163. Gambiri topi pasir, Isuhat martumba-tumba
Anggo misir ma ham patar, Ulang lupa hubani orangtua
164. Itappul hayu loging, Maholdo hape masak
Gati ham mandoding-doding, Ase ulang marsak
165. Eme na masak, Bulungni pe melus
Age aha namasa, Ulang lupa martonggo hubani Tuhan Jesus
166. Bahat macamni gaya-gaya, bani juma tapian
Ulang ma marpoya-poya, Unang parsuma passarian
167. I dolok ni Purba Tua, Rata-rata isuan Tusam
Hita orang tua, Ulang ma marhata sumsam
168. Aek ni sipir-sipir, Pamurianni holi-holi
Nanget hita marpikkir, Ulang manosal holi
169. Burung elang putih menari-nari di udara
Untuk mengintai mangsanya tikus
Banyak orang yang berangan-angan duduk di atas
Tapi nasib beban tak bisa tuntas
170. Presiden Amerika adalah Obama
Kesehatan adalah harta kekayaan yang utama
171. Presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Y
Semoga Indonesia berwibawa, aman damai dan terang benderang
172. Samudra Hindia, lautnya dalam
Semoga pemimpin kita yang berjiwa kalam
173. Tebing Tinggi jauh dari kampung Embong
Kalau bapa dan ibu berpangkat tinggi
Janganlah kiranya berprilaku sombong
174. Ija do holi nanilo untungan
Haseppak horsik ni Simanindo
Ijado holi nanilo untungan
Hassapang borit ni nalang pinindo
175. Sada simarlasina, Padua simargalung-galung
Bahat namin hanami marsanina, Pitah audo manaron namalungun
176. Etek-etek sapodang, Etek sarang banua
Age mendenta badan, Asalma ulang mahua
177. Siantar timbang galing, Panuananni pining
Ulang ma ham marhata ladung, Ase ulang jadi bingung
178. Dekkeni payo Tongging, Limuton Tanggurungni
Namariah satongkin, Lang dong hape gunani
179. Kota Palu adalah kota yang indah
Janganlah kita merasa malu, kalaupun kita kalah
180. Sungai Batanghari sungai yang panjang dan luas
Tempat banyak orang berekreasi
Ingatlah setiap hari Tuhan Yesus, Agar kita selalu diberkati.
181. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman
Age pe padao-dao, Tondyttai tong marsigomgoman
182. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan
183. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja
184. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita mar minggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta
185. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortar
Andohar Indonesia jaya, Rakyat ni pe homa makmur
186. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa, Hita ulang mahua
187. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajin martonggo, Jumpahan pasu-pasu
188. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam na mulak, horas homa hanami na tading
189. Boras ni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta
190. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu Ajibata
Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu, das mar nini mar nono, ipasu-
pasu Naibatanta
191. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan
192. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
193. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame
194. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
195. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
196. Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
197. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
198. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
199. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
200. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
201. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni atei mu, ingaton ku do ai madokah
202. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
203. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
204. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
205. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
206. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
207. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orang tua, tong-tong dapotan tuah
208. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
209. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
210. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
211. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
212. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo
213. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
214. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
215. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
216. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
217. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
218. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
219. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
220. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
221. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
222. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
Age pe padao-dao, Tondyttai tong marsigomgoman
2. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan
3. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja
4. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita mar minggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta
5. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortar
Andohar Indonesia jaya, Rakyat ni pe homa makmur
6. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa, Hita ulang mahua
7. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajin martonggo, Jumpahan pasu-pasu
8. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam na mulak, horas homa hanami na tading
9. Boras ni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta
10. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu
Ajibata Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu,
das mar nini mar nono, ipasu-pasu Naibatanta
11. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan
12. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
13. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame
14. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
15. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
16 . Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
17. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
18. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
19. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
20. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
21. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni atei mu, ingaton ku do ai madokah
22. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
23. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
24. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
25. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
26. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
27. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orang tua, tong-tong dapotan tuah
28. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
29. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
30. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
31. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
32. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo
33. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
34. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
35. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
36. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
37. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
38. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
39. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
40. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
41. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
42. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
43. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman
Age pe padao-dao,Tondyttai tong marsigomgoman
44. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan
45. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja
46. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita marminggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta
47. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortir
Andohar Indonesia jaya,Rakyat ni pe homa makmur
48. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa,Hita ulang mahua
49. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajinmartonggo, Jumpahan pasu-pasu
50. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam namulak, horas homa hanami na tading
51. Borasni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta
52. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu Ajibata
Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu, das mar nini mar nono,
ipasu-pasu Naibatanta
53. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan
54. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
55. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame
56. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
57. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
58. Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
59. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
60. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
61. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
62. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
63. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni ateimu, ingaton ku do ai madokah
64. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
65. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
66. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
67. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
68. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
69. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orangtua, tong-tong dapotan tuah
70. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
71. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
72. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
73. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
74. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo
75. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
76. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
77. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
78. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
79. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
80. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
81. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
82. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
83. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
84. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
85. Apang apang ni landak manguji hahobalan
Mangajari dakdanak manguji hasabaron.
Mendidik anak anak menguji kesabaran
86. Barohol simarsolpah saranggiting damayon
Nahopolma niombah parsirangan ni samon
Dekaplah anak-anak saat turun senja
87. Simapang bah kulusar rappah raya huluan
Ila naso mardasar mangambat hamajuon
Rasa malu tak berdasar menghambat kemajuan
88. Lasina ajar ajar porluma nasarihon
Haila na mardasar porlu nalestarihon
Rasa malu yang berdasar perlu di lestarikan
89. Marmangmang ma si lumang manggodor tanggiripan
Angan angan nasumbang paponjothon pikkiran
Keinginan yang tidak realistis menambah kemelut dalam fikiran
90. Age pandei mandihar rado nahei tarsidir
Marmercy pe napistar rado matei marpingkir
Walaupun orang pintar naik mercy bisa saja mati karena fikiran
91. Tukkis pe sidalannon ulang pala manomboh
92. Tubis pe sipangannon ulang lupa martonggo
Walaupun makan seadanya jangan lupa berdoa
93. Suhat suhat baluhat boanon hutapian
Tulak bulhat bulhat anggo naso bagian
Tolak mentah mentah pemberian yang haram
94. Manggakgak darih manangak sarih
Halak idarih darih Dakdanakni massadih
Orang lain di kasihi anak anaknya ditelantarkan
95. Horsik pasir mandogei pajajar bunga bondar
Marsikkor do parlobei pajongjong namadear .
''
Untuk memulai yang baik sangat menyakitkan ''
96. Pardalanni bedar ranggisgis marsappilpil
Pararat namadear maningon do marukkil .
Menyebar luaskan kebaikan memerlukan pengorbanan
97. Lassina juma roba mondun marpanggar panggar
Ija pe ham marhorja porlu do ham basar.
Dimanapun kita bekerja sikap ramah sangat dibutuhkan
98. Barakbak ambaroba manuk manuk pargobak
Biak siloja loja partulakan ni horja
Sudah nasib sang jongos .pelimpahan semua pekerjaan
99. Modom modom ilik ipassa reot reot
Domdom naso marsitting papodas hita teot
Dendam kesumat mempercepat kelumpuhan
100. Mange mange si borhu sontohni poyon poyon
Age hita masombuh nabotoh habadoron
Walaupun kita melarat harus tau malu
101. Roba sipissarpissar .parsidingan ni leto
Mardohar anggo pistar marsikkor anggo oto.
''
Kalau pintar berkelimpahan bodoh sangat menderita ''
102. tangis tangis siduhduh tangis ibiding sopou
Tarsikkot hinasombuh halani hinaoto.
Terungkaplah kemiskinan karena kebodohan
103. Tangis tangis panderes manangisi parudan
Tarsikkotma pambere halani parjuljalan
Terungkap pemberian masa lalu karena pertengkaran.
104. torik pe namarsege torikan ope mamburbur
Otik pe naibere sonaima malas uhur .
''
Walau sedikit yang di beri orang kita harus bersyukur'' Mariun .Binso arrangement
105. Age martintin logam asal hupartonduran
Age hita marlonggam asal ulang gayuran .
Walau kotor belepotan asaljangan kelaparan Mariun / Binso arrangement.
106. makah par bahsombuh megah marpariama
Anggo domma harosuh etek pe na paima
107. Etek pe pora pora aima panggantih itok
Etek pe horja asal adatna gok
108. Motor dolok marangir mardalan hu kasindir
Domma naming ianggir sada pelang manaksir
109. Hampidi rayabasi malopak dop ibolah
Pahitni hata mondi ingaton do madokah
110. Tarhirjat Dayok gingging margele gele hambing
Sirsir do namin ring ring hape lalap do tading
111. kahombu bajalinggei sogopanni anduhur
Marosuh mau naminei hamdo mardua uhur
112. age bue andihei sada do nahutatap
Buepe na husisei hamdo anakni mata
113. sisir ni anak lajang pattang do itadingkon
Misir pe au marlajang hamdo nahusarihon .
114. Husuba marjalengkat lang tahan ompu ompu
Domma husuba nekat ham do nalang pot hutogu .
115. Nahama marjalengkat lang be marompu ompu
Naha dalanhu nekat hatamu pelang tottu . Mariun / Binso. Arr
116. Talun ni par kisaran susur hu liang nangka
Layur do au hiranan bani boru sinaga
117. lambar bulungni pisang lemes bulungni topu
Ham ma huahap inang agepe lape mardomu
118. Pasaksak juma ruba horbangma andor pastap
Mantapma namin horja rongkap lang marpanatap
119. Taratinggi na korah harbei bani nagolap
Hupatinggi sikkolah hape padaoh rongkap
120. Marodor parsinaman manonggor huda huda
Layur do au hiranan bani si boru Purba .
121. hodong hodong namosap maligar do ibolah
Daoh do hape rongkap bani naso sikkolah
122. Maretor porkis ipuh bani hayu aloban
Rado manektek iluh daoh bani hasoman
123. Galinggang hayu songgol parngas hape bulungni
Marsirang nadop somal tangkos hape lungunni
124. Obor bani nagolap panggantih ni andap andap
Odor naming rokkap ampa horja na mantap
125. Manortor roba roba itongahni harangan
Age ihojot horja ,nasoppat lobei mangan . Mariun /Binso. arr
126. Apang apang ni landak manguji hahobalan
Mangajari dakdanak manguji hasabaron.
Mendidik anak anak menguji kesabaran
127. Barohol simarsolpah saranggiting damayon
Nahopolma niombah parsirangan ni samon
Dekaplah anak-anak saat turun senja
128. Simapang bah kulusar rappah raya huluan
Ila naso mardasar mangambat hamajuon
Rasa malu tak berdasar menghambat kemajuan
129. Lasina ajar ajar porluma nasarihon
Haila na mardasar porlu nalestarihon
Rasa malu yang berdasar perlu di lestarikan
130. Marmangmang ma si lumang manggodor tanggiripan
Angan angan nasumbang paponjothon pikkiran
Keinginan yang tidak realistis menambah kemelut dalam fikiran
131. Age pandei mandihar rado nahei tarsidir
Marmercy pe napistar rado matei marpingkir
Walaupun orang pintar naik mercy bisa saja mati karena fikiran
132. Tukkis pe sidalannon ulang pala manomboh
Tubis pe sipangannon ulang lupa martonggo
Walaupun makan seadanya jangan lupa berdoa
133. Suhat suhat baluhat boanon hutapian
Tulak bulhat bulhat anggo naso bagian
Tolak mentah mentah pemberian yang haram
134. Manggakgak darih manangak sarih
Halak idarih darih Dakdanakni massadih
Orang lain di kasihi anak anaknya ditelantarkan
135. Age martintin logam asal hupartonduran
Age hita marlonggam asal ulang gayuran .
136. I durung ma haporas
Itaoni tao Toba
Sai andoharma hita horas-horas
I hasomani Tuhanta Naibata
137. Tubuh ma simareme-eme
I batangni juma balata
Roh ma uhur dame
Itongah-tongah ni negaranta
138. Ia sirang-rang lassei
Pusukni andorasi
Ulang ma nian mambuat latei
Ase negaranta aman janah damei
139. Bulung ni galunggung
I baen paridian
Horas ma hita Simalungun
Jumpahan Pansarian
140. Gunung Krakatau
Gunung Berapi
Kalau Pikiran Kacau
Hidup ini tidak berarti
141. Pulau Bali adalah pulau kesenian
Anak bayi adaah penuh beriman
142. Daun Talas
Pembungkus ikan
Kalau ada salah
Tolong dimaafkan
143. Lak-lakni hayu bintatar
Ibaen hu para-para
Halak na dob pintar
Ulang ma nian masuk penjara
144. Tanganni tuak toras
Iagat girah sogot
Janganlah berjiwa keras
Bisa jadi terperogok
145. Tong kosong nyaring bunyinya
Omong kosong, Tak ada faedahnya
146. Parangkap ibaen hutoruhni sopo
Namarpangkat paruhuranni na oto
147. Ayam putih
Berkokok di siang hari
Bendera merah putih
Adalah idaman hati
148. Burung nuri
Terbang ke dalam semak
Mari bernyanyi
Agar pikiran sehat
149. Burung Balam
Termenung di dalam sangkar
Buat apa kita bingung
Karena masa kini, masa rajin belajar
150. Kalau kita masih rindu
Boleh lah melalui SMS
Kalau nanti waktu Pemilu
Semoga Aman Dan Sukses
151. Boras sabur-saburan ma
Pagutonni manuk huruk-huruk i juma balian
Horas ma keluarga Manihuruk
152. Ulang borit-boritan, sai jumpahan passarian.
Ende ni si Damma
Ririkkon sikkuluan
Anggo domma padidihon
153. Ulang malas hu parmingguan
Ituhor ma paian
Alat mambuat ikan
Rakyat Hutaimbaru
154. Bahat dope nalang marpandidikan
Emeni parhuta tapian
Isuan I juma Baluhut
Age hurang passarian
155. Ulang hita marungut-ungut
Ituhor ma gan tahu
Angkutni riang-riang
Anggo domma Tarpasu-pasu
Ulang ma mandokkon sirang
Tubu ma tamba tua
I juma sipoholan
Anggo domma matua
156. Porluma nian isarihon
Tubu ma sanggar
Dohor bani luhutan
Tubu ma anak pakon baru napintar
Rabei jadi parsuhutan
157. Tubuh ma tamba tua
I dolok ni si Marsolpah
Hita orang tua
Porlu mamodahi niombah
158. Dolok si Marsolpah
Tubuh si marlada-lada
Hita ganupan niombah
Ulang ma nian marajalela
159. Kebun sirih ada di Kota Pinang
Janganlah Kita Bersedih
Walaupun tidak menang
160. Daun sirih dibawa berakit-rakit
Janganlah bersedih supaya jangan sakit-sakit
161. Kemiri utuh bumbu dipakai setiap hari
Bernyanyi itu utuh untuk obat rohani
162. Gambiri topi pasar lao pahajoman iatas anak
Anggo misir ham marrantau bapa, ulang lupa bani anak
163. Gambiri topi pasir, Isuhat martumba-tumba
Anggo misir ma ham patar, Ulang lupa hubani orangtua
164. Itappul hayu loging, Maholdo hape masak
Gati ham mandoding-doding, Ase ulang marsak
165. Eme na masak, Bulungni pe melus
Age aha namasa, Ulang lupa martonggo hubani Tuhan Jesus
166. Bahat macamni gaya-gaya, bani juma tapian
Ulang ma marpoya-poya, Unang parsuma passarian
167. I dolok ni Purba Tua, Rata-rata isuan Tusam
Hita orang tua, Ulang ma marhata sumsam
168. Aek ni sipir-sipir, Pamurianni holi-holi
Nanget hita marpikkir, Ulang manosal holi
169. Burung elang putih menari-nari di udara
Untuk mengintai mangsanya tikus
Banyak orang yang berangan-angan duduk di atas
Tapi nasib beban tak bisa tuntas
170. Presiden Amerika adalah Obama
Kesehatan adalah harta kekayaan yang utama
171. Presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Y
Semoga Indonesia berwibawa, aman damai dan terang benderang
172. Samudra Hindia, lautnya dalam
Semoga pemimpin kita yang berjiwa kalam
173. Tebing Tinggi jauh dari kampung Embong
Kalau bapa dan ibu berpangkat tinggi
Janganlah kiranya berprilaku sombong
174. Ija do holi nanilo untungan
Haseppak horsik ni Simanindo
Ijado holi nanilo untungan
Hassapang borit ni nalang pinindo
175. Sada simarlasina, Padua simargalung-galung
Bahat namin hanami marsanina, Pitah audo manaron namalungun
176. Etek-etek sapodang, Etek sarang banua
Age mendenta badan, Asalma ulang mahua
177. Siantar timbang galing, Panuananni pining
Ulang ma ham marhata ladung, Ase ulang jadi bingung
178. Dekkeni payo Tongging, Limuton Tanggurungni
Namariah satongkin, Lang dong hape gunani
179. Kota Palu adalah kota yang indah
Janganlah kita merasa malu, kalaupun kita kalah
180. Sungai Batanghari sungai yang panjang dan luas
Tempat banyak orang berekreasi
Ingatlah setiap hari Tuhan Yesus, Agar kita selalu diberkati.
181. Urat ni gatap tano, rongging marsiranggoman
Age pe padao-dao, Tondyttai tong marsigomgoman
182. Ia bagod i nakkih, ilambung ni sampuran
Ia jaman on jaman canggih, ulang lupa hubani Tuhan
183. Halambir ni sindamak, ikuhur dop ibola
Sinaha pe nini halak, ulang lupa bani horja
184. Juma ni Tigarunggu, tubuhan lata-lata
Rajin ma hita mar minggu, ase tong-tong ihasomani Tuhanta
185. Sinjata ni Indonesia, mariam dohot mortar
Andohar Indonesia jaya, Rakyat ni pe homa makmur
186. I lambung passa-passa, Tubu bonani tobu
Age aha pe namasa, Hita ulang mahua
187. Ratting ni hayu bor-bor, ibaen hu pingging pasu
Anggo rajin martonggo, Jumpahan pasu-pasu
188. Boras ibagas supak, ibaen huparasanding
Horas nasiam na mulak, horas homa hanami na tading
189. Boras ni purba tua, iboan hu tiga balata
Horas ma hita sayur matua, itumpak-tumpak Naibatanta
190. Andor hadukka ma togu-togu ni lombu, togu-togu ni horbo, itogu hu Ajibata
Horas ma hita sayur matua, patogu-togu pahompu, das mar nini mar nono, ipasu-
pasu Naibatanta
191. Urat ni nangka, urat ni hotang
Hujape hita manlangkah, sai dapot-dapotan
192. Tubuh ma sanggar dohot tobu, dohor hupagar kawat
Tubuh ma anak pakon boru, jadi jolma na marpangkat
193. Urat ni riba dagei iboan hu Sukadame
Ulang bei sai marbadai, sai roh ma uhur dame
194. Dalan hua Ajibata, adong do tubuh Pisang
Anggo domma marrumah tangga, ulang ma adong hata mandok sirang
195. Tubu sanggar dohot tobu i dolok-dolok
Tubu ma anak pakon boru na mok-mok.
196. Arirang ni palia, madek-dek hu bong-bongan
Age adong parsalisihan, ulang mar sidom-doman
197. Tubu ma sanggar dohot tobu, parasaran ni piduk
Tubu ma anak pintar dohot boru na bisuk
198. Tubuh ma silanjuyang, itagil lang ra melus
Aha pe lang na hurang, anggo marhasoman Jesus
199. Sada sikortas kajang, padua kortas hulipat
Sadokah ham marlajang, sada ham do hansa na hudingat.
200. Habang ma anduhur, sogop hu goring-goring
Anggo pusuk uhur, eta ham mandoding-doding
201. Hondor ma langge mu, i dolok si Marsolpah
Holong ni atei mu, ingaton ku do ai madokah
202. Sihala sibarunje, ruak sihala bolon
Santabi ma bani umbei, dear nalang tarhorom
203. Itampul bulu lihom, bulung ni irantingkon
Hatamu do masihol, hape uhur mu manadingkon
204. Sedo lak-lak hasundur, haronduk ni buluk ku
Sedo halak hu sukkun, harosuh ni uhurhu
205. Tumpak ni piring ledeng, paledang-ledang pahu
Loja do hapeni inang, pagodang-godang kon au
206. Laklak itallik-tallik, i lambung ni pea-pea
halak na tahan marsik, ujungni jadi jolma na hasea
207. Lak-lakni tamba tua, hoppa mambuat kuah
Pasangap orang tua, tong-tong dapotan tuah
208. Lampuyang sakaranjang, bulung ni seng sadiha
Akkula do marganjang, uhur seng ope sadiha
209. Marboras ma halawas, i jual hu Belanda
Horas ma nasiam martugas, haganupan wartawan
210. Haporas ni silongkung, i huning i tubai
Anggo domma harosuh, ulang isumengi, lang ibadai
211. Isuan ma timbaho, isuan manoran-noran
Paubah ma parlaho, ulang songon sapari, ase iharosuhkon hasoman
212. Talaktak porling, sogop i bukkulan ni sopo
Indahan ni mata do borngin, ulang lalap ibodei lapo
213. Ulang ihondor gumba, timbaho sihondoran
Ulang martonggo rupa, parlaho do sitonggoran
214. Anduhur pinurputan, tading iparsobanan
Anggo uhur tinurutan, lang mar parsaranan
215. Rage anak ni bintang, rage so hapulhitan
Buei do hata namantin, paima tangan dapotan
216. Timbaho ni simarban, ulang mago sanrigat
Age lingot panonggor, ulang lupa pardingat
217. Boras sabur-saburan, iboban ni pinggan pasu
Horas hita ganupan, sai jumpahan pasu-pasu
218. Itarik gula, itanik songon tali
Age pe otik nasinari, ulang marsurei
219. Irlak-irlak ma senter, itoru ni durian
Lang adong labuni jenges, anggo talu do ujian
220. Initak ma sambor-bor, boras ronggit-ronggitan
Ijon hita manortor, ulang be borit-boritan
221. Lang be tartalgis hon, pagaman ma na ronggos hon
lang be tartangishon, paganan ma na tor-torhon
222. Habang ma kapal terbang, mamboan pinggan pasu
Age daoh ham marlajang, ulang lupa ham hubakku.
Rabu, 25 November 2009
Sekilas Sejarah Munthe
Marga Munthe unik bila dibanding dengan nama keluarga lainnya. Pasalnya Munthe digunakan oleh berbagai suku, daerah, wilayah, atau kumpulan penduduk yang mendiami tanah sekitar danau Toba. Meliputi, Tongging Sipituhuta, Tanah Karo Simalem, Dolok Sanggul, Toba, Mandailing dan Angkola, Labuhan Batu, Simalungun, Gayo Luas dan Alas, Pakpak Dairi. Dan kabarnya, Munthe ada juga mengelompok di daerah tertentu pulau Sulawesi Irian.Di Sulawesi mereka menyebut Muntu dan desanya dinamai Desa Munte.
Uniknya Lagi Munthe Itu. Sudah digunakan oleh 12 orang diantara tahun 1000-1499 .Tertua bernama Ascricus van Munte (1072 – …) tinggal di Vlanderen wilayah Belgia sekarang.
Di Norwegia, keturunan Ludvig Munthe (1593-1649) disusun rapi silsilahnya oleh Severre Munthe, dalam buku Familiem Munthe In Norge. Kini (1995) jumlah keturunannya lima ratus lebih. Munthe Norwegia menyatakan bahwa Vlanderen adalah tanah asal leluhur mereka. Tampaknya, penghargaan kepada leluhur tertua itu maka web side dinamai http://www.geocities.com/-ascricus/genealogy/surnames.htm
Sitor Situmorang pada buku Toba Na Sae menulis”…terutama Barus yang sejak abad dini (sejak kira-kira abad 5) sudah disinggahi oleh perahu-perahu layar antar benua sebagai pelabuhan pengekspor kemenyan dan kamper (Kapur barus).” Pelabuhan Barus memang merupakan pintu satu satunya wilayah barat Sumatera Utara.
Penulis yang sama dalam bukunya Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom mengemukakan bahwa Barus telah dicatat sebagai berikut:
1. Tahun 150 oleh sarjana Ptolemaeus di Aleksandria (Mesirsekarang).
2. Tahun 692 oleh I-tsing.
3. Tahun 846 oleh Ibnu Chordhadhbeh.
4. Tahun 851 oleh Raja Sulaiman.
5. Tahun 1088 ada pemukiman Bangsa Tamil.
6. Tahun 1292 oleh Marco Polo.
Di Jakarta (1971). Kapten J. Munthe, Mayor David Munthe, Joahan Munthe, Karel Munthe,Tumbungan Munthe, John Munthe, Banuara Munthe, M. Situmorang, Hasugihan dan Polisten Munthe. Sepakat membentuk Pungguan Munthe.
Januari 2001 di Kantor Kejaksaan Kebayoran dan sepakat membentuk FORUM KOMUNIKASI MARGA MUNTHE INDONESIA ( FKMMI). Terdiri dari,
1. Marga Munthe dari Tongging Sipituhuta,
2. Marga Ginting Munthe dari Puak Karo,
3. Marga Munthedari Dolok Sanggul,
4. Marga Munthe dari Puak Toba,
5. Marga Dalimunthe dari Mandailing dan Angkola,
6. Marga Dalimunthe dari daerah Labuhan Batu,
7. Marga Saragih Munthe dari Puak Simalungun,
8. Marga Munthe dari Gayo Luas dan Alas,
9. Marga Munthe dari Puak Pakpak Dairi,
beserta anakberu masing-masing. Diresmikan pendiriannya pada tanggal 8 April 2001 di Gedung Sejahtera Jakarta.
Groups “sadamunthe” di INTERNET Dipasang Maret 2003 dengan alamat : http://www.groups.yahoo.com/sadamunthe tampilannya sudah memadai dan diharapkan keluarga muda “Munthe” dan generasi muda “Munthe”menggunakan media ini, sebagai sumbang saran, tempat menyimpan file “Munthe” dan file FKMMI.
Desa Ajinembah, Banyak Disebut Berkaitan Dengan “Munthe”. “Disanalah ia menjadi orang sakti yang menguasai segala persinumbahan (ilmu –ilmu gaib dan Oppung Jelak Karo menamakan tempat itu Aji Nembah pertapaan sakti dan keramat) dan ahirnya disanalah ia menetap dan membuka huta yang dia namakan Huta Aji Nembah”.
Tn Sipinangsori (1395-1435) Berasal dari Ajinembah Karo landen, anak Jelak Karo, tiba di Raya Simbolon sekitar tahun 1428 menunggang horbo Sinanggalutu (Versi FKMMI Puak Simalungun. Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 81,83, 95) Seorang Dalimunthe cerita. Bahwa leluhurnya zaman duhulu kala takkala sampai di daerah Labuhan Batu membawa bibit semacam kacang yang disebut “dali”. Kacang ditanam dan panen pada waktunya.Ternyata para tetangga suka akan kacang tersebut. Dan para tetangga menyebut kan “Tolong ambilkan (mungkin barter) kacang “dali-Munthe” “. Begitulah penyatuan kata terus menerus dan menjadi sapaan bersahabat, “Dalimunthe.”Munthe lah leluhur kami” kata penutur cerita menutup ceritanya.. “Dalimunthe kami ini, turunan dari penunggang kerbo Nengga Lutu dari Ajinembah” kata Ketua FKMMI wilayah/daerah Padanglawas. Seorang Saragih Munthe cerita Lagi. “Tolong dalam menuliskan nama saya, ada “Saragih” nya” katanya tegas namun senyum. “Pasalnya, leluhur kami dahulu kala tak boleh punya tanah di Raya kalau tidak menuliskan “Saragih” sebelum Munthe” lanjutnya sambil tersenyum simpul. “Dan leluhur kamilah penunggang “Kerbo Nenggala Lutu” dari Ajinembah itu” timpal seorang Saragih Munthe lainnya yang duduk disampingnya.
“Menurut nenek kami (Oppung) bahwa Marga Munthe yang ada di Pengambatan berasal dari Aji Nembah (Kabupaten Karo)” kata Ketua FKMMI Sipituhuta . (Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 221)
David Munthe Seorang Anthrofologi. Tinggal di Madagaskar asal Norwegia. Mengunjungi Kuta Ajinembah, diantar oleh Pengurus Nomensen dan diterima oleh Pendeta Pantekosta Ajinembah (1971). David mengemukakan bahwa leluhurnya berasal dari Ajinembah . Dia tahu rumah sendi, dan mengatakan “putih” dalam bahasa ibunya dengan “Mbulan”. (Penutur, penduduk Ajinembah, 2001).
Jadi, mungkin saja terjadi, seorang Munthe petualang naik ke kapal dan kemudian turun pada suatu daerah pelabuhan, kemudian menetap pada suatu daerah tertentu. Tampaknya pelabuhan Barus punya peran. Peran memberangkatkan atau menerima pendatang baru yang kemudian menetap.
Gimut, Jakarta 04082009
Sejarah
Tags: munte, munthe, Sejarah, sejarah munthe
Lihat Juga :
1. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2010/02/munthe-overview-written-by.html
2. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/asal-marga-munthe.html
Uniknya Lagi Munthe Itu. Sudah digunakan oleh 12 orang diantara tahun 1000-1499 .Tertua bernama Ascricus van Munte (1072 – …) tinggal di Vlanderen wilayah Belgia sekarang.
Di Norwegia, keturunan Ludvig Munthe (1593-1649) disusun rapi silsilahnya oleh Severre Munthe, dalam buku Familiem Munthe In Norge. Kini (1995) jumlah keturunannya lima ratus lebih. Munthe Norwegia menyatakan bahwa Vlanderen adalah tanah asal leluhur mereka. Tampaknya, penghargaan kepada leluhur tertua itu maka web side dinamai http://www.geocities.com/-ascricus/genealogy/surnames.htm
Sitor Situmorang pada buku Toba Na Sae menulis”…terutama Barus yang sejak abad dini (sejak kira-kira abad 5) sudah disinggahi oleh perahu-perahu layar antar benua sebagai pelabuhan pengekspor kemenyan dan kamper (Kapur barus).” Pelabuhan Barus memang merupakan pintu satu satunya wilayah barat Sumatera Utara.
Penulis yang sama dalam bukunya Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom mengemukakan bahwa Barus telah dicatat sebagai berikut:
1. Tahun 150 oleh sarjana Ptolemaeus di Aleksandria (Mesirsekarang).
2. Tahun 692 oleh I-tsing.
3. Tahun 846 oleh Ibnu Chordhadhbeh.
4. Tahun 851 oleh Raja Sulaiman.
5. Tahun 1088 ada pemukiman Bangsa Tamil.
6. Tahun 1292 oleh Marco Polo.
Di Jakarta (1971). Kapten J. Munthe, Mayor David Munthe, Joahan Munthe, Karel Munthe,Tumbungan Munthe, John Munthe, Banuara Munthe, M. Situmorang, Hasugihan dan Polisten Munthe. Sepakat membentuk Pungguan Munthe.
Januari 2001 di Kantor Kejaksaan Kebayoran dan sepakat membentuk FORUM KOMUNIKASI MARGA MUNTHE INDONESIA ( FKMMI). Terdiri dari,
1. Marga Munthe dari Tongging Sipituhuta,
2. Marga Ginting Munthe dari Puak Karo,
3. Marga Munthedari Dolok Sanggul,
4. Marga Munthe dari Puak Toba,
5. Marga Dalimunthe dari Mandailing dan Angkola,
6. Marga Dalimunthe dari daerah Labuhan Batu,
7. Marga Saragih Munthe dari Puak Simalungun,
8. Marga Munthe dari Gayo Luas dan Alas,
9. Marga Munthe dari Puak Pakpak Dairi,
beserta anakberu masing-masing. Diresmikan pendiriannya pada tanggal 8 April 2001 di Gedung Sejahtera Jakarta.
Groups “sadamunthe” di INTERNET Dipasang Maret 2003 dengan alamat : http://www.groups.yahoo.com/sadamunthe tampilannya sudah memadai dan diharapkan keluarga muda “Munthe” dan generasi muda “Munthe”menggunakan media ini, sebagai sumbang saran, tempat menyimpan file “Munthe” dan file FKMMI.
Desa Ajinembah, Banyak Disebut Berkaitan Dengan “Munthe”. “Disanalah ia menjadi orang sakti yang menguasai segala persinumbahan (ilmu –ilmu gaib dan Oppung Jelak Karo menamakan tempat itu Aji Nembah pertapaan sakti dan keramat) dan ahirnya disanalah ia menetap dan membuka huta yang dia namakan Huta Aji Nembah”.
Tn Sipinangsori (1395-1435) Berasal dari Ajinembah Karo landen, anak Jelak Karo, tiba di Raya Simbolon sekitar tahun 1428 menunggang horbo Sinanggalutu (Versi FKMMI Puak Simalungun. Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 81,83, 95) Seorang Dalimunthe cerita. Bahwa leluhurnya zaman duhulu kala takkala sampai di daerah Labuhan Batu membawa bibit semacam kacang yang disebut “dali”. Kacang ditanam dan panen pada waktunya.Ternyata para tetangga suka akan kacang tersebut. Dan para tetangga menyebut kan “Tolong ambilkan (mungkin barter) kacang “dali-Munthe” “. Begitulah penyatuan kata terus menerus dan menjadi sapaan bersahabat, “Dalimunthe.”Munthe lah leluhur kami” kata penutur cerita menutup ceritanya.. “Dalimunthe kami ini, turunan dari penunggang kerbo Nengga Lutu dari Ajinembah” kata Ketua FKMMI wilayah/daerah Padanglawas. Seorang Saragih Munthe cerita Lagi. “Tolong dalam menuliskan nama saya, ada “Saragih” nya” katanya tegas namun senyum. “Pasalnya, leluhur kami dahulu kala tak boleh punya tanah di Raya kalau tidak menuliskan “Saragih” sebelum Munthe” lanjutnya sambil tersenyum simpul. “Dan leluhur kamilah penunggang “Kerbo Nenggala Lutu” dari Ajinembah itu” timpal seorang Saragih Munthe lainnya yang duduk disampingnya.
“Menurut nenek kami (Oppung) bahwa Marga Munthe yang ada di Pengambatan berasal dari Aji Nembah (Kabupaten Karo)” kata Ketua FKMMI Sipituhuta . (Buku Kenangan Marga Munthe, hal. 221)
David Munthe Seorang Anthrofologi. Tinggal di Madagaskar asal Norwegia. Mengunjungi Kuta Ajinembah, diantar oleh Pengurus Nomensen dan diterima oleh Pendeta Pantekosta Ajinembah (1971). David mengemukakan bahwa leluhurnya berasal dari Ajinembah . Dia tahu rumah sendi, dan mengatakan “putih” dalam bahasa ibunya dengan “Mbulan”. (Penutur, penduduk Ajinembah, 2001).
Jadi, mungkin saja terjadi, seorang Munthe petualang naik ke kapal dan kemudian turun pada suatu daerah pelabuhan, kemudian menetap pada suatu daerah tertentu. Tampaknya pelabuhan Barus punya peran. Peran memberangkatkan atau menerima pendatang baru yang kemudian menetap.
Gimut, Jakarta 04082009
Sejarah
Tags: munte, munthe, Sejarah, sejarah munthe
Lihat Juga :
1. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2010/02/munthe-overview-written-by.html
2. http://garamasilimakuta.blogspot.com/2009/11/asal-marga-munthe.html
Sejarah Marga Saragih Dari Sudut Pandang Suku Simalungun
Kali ini saya coba membahas tentang marga Saragih yang banyak mendiami Tanah Simalungun bahkan bisa dikatakan merekalah salah satu penduduk asli Tanah Simalungun.
Saat ini banyak berkembang mengenai sejarah marga ini yang selalu digencarkan oleh pihak Toba bahwa marga Saragih ini adalah hasil diaspora dari keturunan Saragi Tua anak dari Raja Nai Ambaton,namun saya tidak sepaham dengan sejarah yang menurut saya rekaan pihak Toba namun hanya merupakan kebetulan sama nama aja antara Saragi anaknya Raja Nai Ambaton dengan Saragih yang berada di Simalungun yang diyakini berasal India atau sekisaran Kerajaan Nagore tempo dahulu.
Adapun Raja Nai Ambaton bukanlah raja yang seperti kita bayangkan selama ini bahwa ia mempunyai kerajaan, kekuasaan yang luas dan rakyat tapi Raja Nai Ambaton hanyalah sebutan raja alias kepala kampungnya saja seperti halnya Raja Silahisabungan dan juga Raja Sisingamaraja karena rakyat Toba tidak pernah mengenal sistem tertata feodalisme seperti yang dijalankan oleh Raja-Raja di Simalungun yang benar-benar sebuah Kerajaan pada arti sebenarnya.
Alkisah seorang keturunan Raja Saragih di Simalungun masuk hutan untuk berburu hewan buruan, si Saragih ini ditemani berburu dengan Harimau kesayangannya, keasyikan berburu tanpa ia sadari bahwa ia sebenarnya sudah jauh meninggalkan tanah Simalungun dan berada di Tanah Toba. Rupanya ia tersesat di daerah yang baru pertama kali datangi tersebut.
Tinggallah ia di sana dan menikahi gadis boru Toba kemudian beranak ia dan menghasil anak-anak yang kemudian akan menurunkan marga Simarmata, Turnip, Manihuruk, Sitanggang dsb..
Ketika usianya semakin tua, rindulah si Saragih ini pada kampung halamannya di Simalungun, ia pun berniat untuk kembali, sebelum ia berangkat balik ke Simalungun ia berpesan kepada anak dan cucunya bahwa mereka wajib untuk kembali ke Tanah Simalungun karena aslinya leluhur dan tanah mereka adalah di Simalungun bukan di Toba.
Makanya mengapa banyak marga-marga yang katanya tergabung dalam “Parna” tsb selalu digerakkan untuk kembali ke Simalungun dibandingkan dengan marga-marga Toba lainnya.Ini dikarena bahwa Simalungunlah tanah leluhur mereka.
Kita bisa mengambil contoh dari marga Simarmata yang lebih banyak bersembunyi dibalik marga Saragih yang artinya lebih banyak marga Simarmata yang di Simalungun ketimbang dengan Simarmata yang berada di Toba.
Ini hanyalah mengisahkan ulang sejarah marga Saragih dari sudut pandang Sejarah Marga Saragih Simalungun, jika ada yang terganggu dengan kisah sejarah ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Diatei Tupa
Langganan:
Postingan (Atom)